Prof. Dwiyati: Narasumber SemNas Polbangtan YOMA (Digitalisasi untuk Tingkatkan Daya Saing Produk Pangan)

Yogyakarta, 29 Juli 2025 – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta-Magelang menggelar Seminar Nasional bertema “Inovasi dan Digitalisasi Agribisnis: Mewujudkan Wirausaha Muda Menuju Industri Berkelanjutan” di Gedung Serbaguna Polbangtan YOMA.
Salah satu narasumber utama, yaitu Prof. Dr. Ir. Dwiyati Pujimulyani, M.P., Guru Besar Universitas Mercu Buana Yogyakarta sekaligus Direktur CV Windra Mekar membawakan materi “Strategi Digital Marketing untuk Meningkatkan Daya Saing Produk Pangan.” Dalam pemaparannya, Prof. Dwiyati menekankan bahwa transformasi digital mampu mengangkat produk lokal menjadi lebih kompetitif di kancah nasional bahkan internasional. “Teknologi digital memungkinkan produk pangan tradisional naik kelas, diterima pasar milenial, bahkan menembus pasar global” ujarnya.
Prof. Dwiyati juga mencontohkan praktik CV Windra Mekar, UMKM herbal yang dipimpinnya. Melalui media sosial, e-commerce, dan kampanye kreatif, Windra Mekar berhasil memperluas pasar hingga menjangkau tingkat nasional dan Asia Tenggara. Prof. Dwiyati juga memaparkan CV Windra Mekar yang berdiri sejak 2002, dalam mengembangkan produk kapsul herbal (kunir putih, kunir hitam, kunyit kuning, temulawak, kelor, sambiloto), pangan fungsional (aneka snack dan cookies), dan minuman herbal (Esem). CV Windra Mekar berhasil meningkatkan daya saing produknya hingga menjangkau pasar nasional dan Asia Tenggara. “Kami membuktikan bahwa produk lokal dengan strategi pemasaran digital bisa bersaing di era modern” tambahnya.

Selain Prof. Dwiyati, seminar ini juga menghadirkan Elisa Angreini yang membahas Peran Wirausaha Muda dalam Mendorong Ekonomi Kreatif serta Nur Rohmah L, SP., M.Sc. dengan materi Inovasi Pangan sebagai Kunci Industri Berkelanjutan.
Kegiatan ini diharapkan mampu menginspirasi mahasiswa untuk aktif mengembangkan UMKM agribisnis melalui inovasi dan pemasaran digital. Seperti yang disampaikan Prof. Dwiyati, “Pangan lokal bukan sekadar tradisi, tapi potensi masa depan.”
Dengan semangat kolaborasi dan pemanfaatan teknologi, diharapkan lahir generasi muda yang mampu membawa produk lokal menuju panggung nasional dan internasional, sekaligus memperkuat kedaulatan pangan Indonesia.